Jumat, 08 April 2016

STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL


MAKALAH

STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 2
Di Semester Empat Prodi S1 Manajamen & S1 Akuntansi


Disusunoleh :
                       1.      Mahwiyah                           (5230014009)
                       2.      Galih Adi Prakoso             (5130014010)
                       3.      Hilda Noviana Chori         (5130014023)
                       4.      Suhaini                                (5130014020)
                       5.      M Amirul Fahri Alfaruk     (5130014033)

DosenPembimbing :
NINNASI MUTTAQIN,S.M.B,M.SM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2016
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Struktur Keuangan dan Biaya Modal”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan 2.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
1.   Ibu Ninnasi M. yang sudah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
2.      Teman-teman yang sudah membantu
3.  Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini
4.   Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Surabaya, 03 Maret 2016
Penulis



BAB I 
PENDAHULUAN

 


1.1 Latar Belakang 
 Pada dasarnya tugas manajer keuangan perusahaan adalah berusaha mencari keseimbangan finansial neraca yang dibutuhkan serta mencari susunan kualitatif neraca tersebut dengan sebaik-baiknya. “Pemilihan susunan kualitatif pada sisi assets akan menentukan struktur kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan susunan kualitatif dari sisi liabilities dan equities akan menentukan struktur keuangan dan struktur modal perusahaan” (Riyanto, 1984, p.4). Wasis (1981) menyatakan bahwa struktur modal harus dapat dibedakan dengan struktur keuangan. Struktur keuangan menyatakan dengan cara bagaimana harta perusahaan dibiayai. Oleh karena itu struktur keuangan adalah keseluruhan yang terdapat di dalam Neraca sebelah kredit. Pada neraca sebelah kredit terdapat hutang jangka panjang maupun jangka pendek, dan modal sendiri baik jangka panjang maupun jangka pendek. Jadi struktur keuangan mencakup semua pembelanjaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sebaliknya struktur modal hanya menyangkut pembelanjaan jangka panjang saja. Tidak termasuk pembelanjaan jangka pendek. Weston dan Copeland (1992) memberikan definisi struktur modal sebagai pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Bila perusahaan memiliki saham preferen, maka saham tersebut akan ditambahkan pada modal pemegang saham. Menurut Lawrence, Gitman (2000, p.488), definisi struktur modal adalah sebagai berikut: ”Capital Structure is the mix of long term debt and equity maintained by the firm”. Struktur modal perusahaan menggambarkan perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua macam tipe modal menurut Lawrence, Gitman (2000) yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri (equity capital). Tetapi dalam kaitannya dengan struktur modal, jenis modal hutang yang diperhitungkan hanya hutang jangka panjang. Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko tertentu.


Tujuan Pembahasan

  1. Untuk memahami pengertian laverage keuangan.
  2. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi struktur keuangan.
  3. Untuk memahami pengertian biaya modal. 
  4. Untuk memahami macam-macam biaya modal. 
  5. Untuk memahami struktur modal dan biaya modal.
  6. Untuk memahami pengaruh biaya kepailitan dan biaya keagenan.
  7. Untuk memahami pengertian asimetri informasi dan pendanaan.
Pengertian Leverage Keuangan 

Struktur keuangan adalah cara bagaiman perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham ( equity = E ) terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan akumulasi laba ditahan. Nilai pasar saham biasa ( S ) adalah harga persaham dikalikan jumlah saham yang masih belum lunas. Bila perusahaan memiliki saham preferen ( P ), maka saham tersebut akan ditambahkan kepada modal pemegang saham dan kedua saham itu ( yaitu saham bursa dan saham preferen ) akan disebut kekayaan bersih ( net worth ) perusahaan.
         Konsep Leverage
            Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang ( debt = D ) terhadap total aktiva ( total assets = TA ) dalam terminologo nilai buku atau hutang dari nilai pasar ( B ) terhadap nilai total ( V ) dari suatu perusahaan dalam terminology nilai pasar.
         Leverage dan risiko keuangan
            Pembayaran bunga dan pokok pinjaman merupakan kewajiban perusahaan yang harus di bayar sebelum sisa keuntungan ( setelah pajak – pajak ) tersedia untuk para pemegang saham. Tidak ada bedanya apakah resiko diukur sebagai tingkat leverage keuangan ( DFL ), deviasi standar dari hasil pengembalian atas ekuitas ( resiko sistematis ). Saat leverage keuangan meningkat, ceteris paribus, demikian juga dengan resiko.
            Leverage keuangan dan resiko ekuitas
Perusahaan dapat mengubah struktur keuangannya dengan menerbitkan pinjaman dan menggunakan hasilnya untuk membeli kembali ekuitas. Manuver ini mengubah rasio pinjaman dan ekuitas tanpa mengubah total aktiva atau pendapatan perusahaan sebelum bunga dan pajak ( EBIT ). Akan tetapi, sesungguhnya maneuver itu memiliki dampak yang besar atas hasil pengembalian ekuitas. Tingkat leverage keuangan ialah suatu ukuran titik elastisitas yang diartikan sebagai rasio presentase perubahan dalam laba bersih dibagi dengan persentase perubahan dalam laba sebelum bunga dan pajak.
Tingkat leverage keuangan ( DFL ) = % perubahan dalam laba bersih
                                                                           % perubahan dalam EBIT
Laba bersih dapat diartikan sebagai : NI = ( EBIT – rD ) ( 1 – T )
Dan bahwa karena beban bunga, rD, bersifat konstan, perubahan dalam laba bersih ialah
NI = EBIT ( 1 – T )
Karenanya, tingkat leverage keuangan dapat ditulis sebagai :
DFL =( EBIT ( 1 – T ) / ( EBIT – rD ) ( 1 – T ) =        EBIT
                                            EBIT / EBIT                              EBIT - rD  
            Leverage keuangan dan hasil pengembalian atas ekuitas
      Prosedur untuk menaksir biaya ekuitas dengan menggunakan CAPM :
Ks = Rf + ( E ( Rm ) – Rf )βs
Ceteris paribus, saat leverage keuangan perusahaan meningkat, maka biaya ekuitas juga ikut meningkat. Keputusan investasi perusahaan, menghasilkan pengembalian atas aktiva, menjadi tetap terhadap struktur keuangan.
Bobot nilai pasar untuk pinjaman dan ekuitas adalah,
WB =     B
                        B  +  S
Dan
W=   S
                        B  +  S
            Leverage keuangan dan operasi
Leverage operasi ialah cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Leverage operasi menyebabkan perubahan dalam volume penjualan untuk memiliki pengaruh yang meningkat atas EBIT. Jika perusahaan menggunakan jumlah yang dapat dipertimbangkan untuk baik leverage operasi dan leverage keuangan, bahkan perubahan yang kecil dalam tingkat penjualan akan menghasilkan fluktuasi yang lebar dalam NI, ROE, dan EPS.
Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
DCL = ( P – v ) Q  X  EBIT   = ( P – v ) Q
                         EBIT          EBIT – rD  EBIT  - rD
Dengan,           P = harga per unit barang yang dijual
                                    V = biaya variable per unit
                                    Q = jumlah unit yang dijual
Perusahaan dengan tingkat  leverage operasi yang rendah mungkin mencari tingkat leverage keuangan yang tinggi, tetapi tingkat leverage gabungan akan masih lebih rendah dari perusahaan lainnya yang mulai dengan DOL yang tinggi.
   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Keuangan
           Tingkat pertumbuhan penjualan
Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi.
           Stabilitas arus kas
Bila stabilitas penjualan dan laba lebih besar, maka beban hutang tetap yang terjadi pada suatu perusahaan akan mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang penjualan dan labanya menurun tajam. Bila laba kecil, perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga tetap dari obligasinya. 
Karakteristik industri
Industri yang sedang berkembang menjanjikan marjin laba yang tinggi, tetapi marjin laba tersebut cenderung menurun apabila industry itu merupakan industry dimana jumlah perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena masuknya perusahaan baru.
 Struktur aktiva
Struktur aktiva mempengaruhi sumber – sumber pembiayaan melalui beberapa cara. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, terutama jika permintaan akan produk mereka cukup meyakinkan, akan banyak menggunakan hutang hipotik jangka panjang. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas masing – masing perusahaan, tidak begitu tergantung pada pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada pembiayaan jangka pendek.
         Sikap Manajemen
Sikap manajemen paling berpengaruh dalam memilih cara pembiayaan adalah sikapnya terhadap pengendalian perusahaan dan resiko. Perusahaan besar yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang akan memilih penambahan penjualan saham biasa karena penjualan ini akan banyak mempengaruhi pengendalian perusahaan
         Sikap pemberi pinjaman
Perusahaan akan membicarakan struktur keuangannya dengan pemberi pinjaman dan hal ini banyak mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika manajemen ingin menggunakan leverage melampaui batas normal untuk bidang industrinya, pemberi pinjaman mungkin tidak bersedia untuk memberikan tambahan pinjaman.
          Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.

Macam Biaya Modal
            Biaya Modal Individual
1.      Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel& kredit jangka pendek dari bank.
2.      Biaya Modal Hutang JK Panjang
Pada dasarnya biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal dari obligasi (cost of bond).
3.      Biaya Modal Saham Preferen (cost of preferred stock atau kp)
Biaya modal saham preferen   adalah biaya riil yang harus dibayar jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. kp diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung emiten.
Biaya modal saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa, yaitu :        
a.       Mempunyai sifat hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan pembayaran dividen secara periodik.
b.      Memiliki sifat seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg mengeluarkan saham        preferen tersebut.
Demikian pula ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang saham.
Pembayaran dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan pajak.
4.      Biaya Modal Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau biaya modal sendiri merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau menggunakan laba ditahan untuk investasi.
Peruasahaan dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
a.       Model Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
b.      Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yg terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk free rate, Rf), 
2. risiko sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
3. premium risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pasdengan return saham (Rm – Ri).
           Biaya Modal Keseluruhan
Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang  harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh dimasa datang.
Untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC). Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.
     Struktur Modal dan Biaya Modal
         Pajak, Struktur Modal dan Biaya modal
Dalam kasus bebas pajak, nilai perusahaannya adalah arus kas perpetualnya, NOI atau X dibagi dengan biaya modal, k =  V  = NOI  = X
                                                    K       k
         Pajak Perseroan Saja
  Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada yang berhak, adalah laba sesudah dikurangi pajak penghasilan, persamaannya adalah =  Vu  = X ( 1 – T )
                                                                                       ku
Nilai sekarang yang disesuaikan adalah nilai dari sebuah perusahaan dengan semua ekuitas dapat disesuaikan keatas dengan nilai sekarang dari pelindung pajak. Definisi Modigliani – Miller tentang rata – rata tertimbang biaya modal tidak hanya menyatakan kepada kita bagaimana WACC berubah dengan meningkatnya leverage, tetapi juga menyimpulkan aspek – aspek lain dari pembiayaan atau keuangan, yaitu :
  1. Jika perusahaan mengerjakan proyek – proyek sehingga memperoleh penghasilan yang lebih besar dari WACCnya, hal itu akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham
  2. Seluruh peningkatan nilai perusahaan ditambahkan kepada para pemegang saham yang mula – mula. Pemberi pinjaman atau pemegang obligasi ( stakeholder ) hanya mendapatkan klaim awal mereka
  3. Jika arus kas investasi baru didiskontokan pada tingkat WACC arus ini didefinisikan  sebagai arus kas operasi setelah pajak yang akan diterima perusahaan jika perusahaan tersebut tidak mempunyai hutang

 Pengaruh Biaya Kepailitan dan Biaya Keagenan
        Pengaruh Biaya Kepailitan           
Biaya kepailitan mempunyai beberapa bentuk.Yang nyata terlihat adalah biaya yang berkenaan dengan hukum, akuntansi dan biaya administrativ lainnya yang dihubungkan dengan penyesuaian keuangan dan tindakan hukum. Sejumlah biaya akan timbul sebagai akibat makin nyatanya ketidak beresan keuangan atau gagalnya perusahaan. Biaya – biaya ini, menurut urutan kegawatan adalah :
1.      Pembiayaan di bawah ketentuan syarat dan suku bunga yang semakin memberatkan.
2.  Hilangnya para karyawan kunci. Jika prospek perusahaan suram, karyawan dan eksekutif yang        mampu akan mencari pekerjaan lain.
3.  Hilangnya pemasok barang dagangan yang paling laku. Para pemasok tersebut dapat saja kuatir tidak dibayar atau bahwa pelanggan mereka tidak akan mencapai pertumbuhan penjualan masa yang akan datang
4.    Hilangnya penjualan karena hilangnya kepercayaan konsumen bahwa perusahaan akan terus mendukung produknya
5.    Kurangnya kesempatan pembiayaan dengan berbagai ketentuan dan suku bunga untuk membiayai investasi yang memberikan harapan tapi mengandung resiko.
6.    Kebutuhan untuk mencairkan aktiva tetap dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja
7.    Biaya hukum dan administrative sebagai akibat tindakan resmi yang menyangkut kepailitan.
       Pengaruh Biaya Keagenan           
Pemisahan kepemilikan dan pengendalian seringkali dianjurkan dalam dunia di mana keahlian spesialisasi menghasilkan produksi yang lebih efisien. Meskipun bermanfaat untuk memisahkan kepemilikan dari pengendalian operasi dan mempunyai dua golongan modal ( hutang dan ekuitas), terdapat biaya keagenan yang harus dipertimbangkan.
Biaya keagenan naik dengan baik karena proporsi penggunaan ekuitas eksternal yang semakin besar maupun karena proporsi hutang yang makin besar pula.Ada kombinasi optimum penggunaan ekuitas eksternal dan hutang yang dapat meminimumkan seluruh biaya keagenan.Hal ini dapat terjadi pada struktur modal yang optimum atau diinginkan, bahkan dalam dunia pajak atau kepailitan.
     Asimetri Informasi dan Pendanaan
Keputusan manajer tentang struktur modal adalah tidak relevan pada beberapa kasus, struktur modal optimum rumah tangga, perusahaan – perusahaan yang unik timbul jika :
  1. Sifat kebijakan investasi perusahaan – perusahaan diisyaratkan kepada pasar melalui keputusan struktur modalnya
  2. Kompensasi manager dikaitkan pada kebenaran atau kesalahan isyarat struktur modal.
Ada dua tipe asimetri informasi :
  1. Adverse Selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor luar.
  1.  Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar.

DAFTAR PUSTAKA

F. Brigham .eugene, joel F. Houston.2009.fundamentals of financial management dasar-dasar manajemen keuangan.ed.10. Jakarta. Salemba 4.
Weston, J. Fred, Eugene F. Brigham, dan A. Q. Khalid. Dasar – dasar Manajemen Keuangan jilid 2.Erlangga. 1991.
http://infomanajerna.blogspot.com/2012/12/biaya-modal-1.html, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-asimetri-informasi/, acessed on Friday, March 4, 2016, 4 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar